Jumat, 21 Februari 2014


Perjalanan Ba


Perjalanan Ba
"sepakbola dan keyakinannya yang telah mengajarinya banyak hal di dalam maupun di luar lapangan....'"

 
Untuk pemain muda yang memiliki cita-cita tinggi, mengakhiri tahun-tahun junior Anda di klub semi-profesional di divisi keempat di negara di mana Anda tumbuh mungkin akan membuat Anda meragukan diri Anda sendiri, atau mempertanyakan apakah ini adalah pekerjaan yang pas untuk Anda. Dengan sistem pengembangan pemain muda kelas dunia dan jaringan pemandu bakat yang luar biasa bukan lagi hal yang tak umum, seberapa besar peluang bagi pemain berusia 20 tahun yang bermain sepakbola non-liga untuk memberikan kesan yang signifikan terhadap level atas dalam piramida sepakbola?
Itulah pikiran yang pernah muncul dalam kepala Demba Ba, dan kisahnya - dari tim kelas bawah Rouen di Perancis ke klub empat besar di Inggris - menjadi telihat makin mengesankan.
"Saya tidak ragu bahwa saya ingin menjadi seorang pesepakbola karena itu adalah satu-satunya pilihan saya," jelasnya. "Beberapa orang memiliki pilihan lainnya, tetapi bagi saya sepakbola adalah satu-satunya pilihan, jadi saya memberikan segalanya."
"Meninggalkan rumah ketika saya masih muda dan travelling keliling Eropa untuk menemukan klub bukanlah sebuah pengorbanan. Itu satu-satunya cara untuk bisa ke tempat saya berada sekarang, dan saya bangga akan hal itu. Saya hanya terus percaya pada diri saya sendiri, melakukan pekerjaan saya dan di sinilah saya berada."
Keinginan besar Ba untuk mendapatkan kontrak yang akan membuatnya menjadi pemain profesional yang sudah lama ia impikan membuatnya mengambil perobaan-percobaan di seluruh benua. Satu perjalanannya, yang dilakukan oleh Ba dan dua pemain muda lainnya yang juga bercita-cita tinggi, membawanya melewati Channel Tunnel ke Inggris. Hal ini terjadi pada 2005.
"Kami bertiga datang ke sini untuk mencari kejayaan atau kesuksesan. Ini adalah sebuah petualangan. Beberapa percobaan direncanakan, seperti yang saya jalani di Barnsley dan Swansea, sementara yang di Watford hanya terjadi begitu saja. Sayangnya teman-teman saya tidak benar-benar berhasil, tetapi saya kembali ke Perancis dengan pengalaman. Saya telah belajar banyak hal yang membantu saya di awal karir saya."
"Saya tahu kenapa saya di sana, dan target saya adalah untuk mengakhiri karir di klub seperti Chelsea. Jika saya gagal melakukannya saya akan harus pulang ke rumah, dan apa yang bisa saya lakukan? Segalanya terjadi untuk hari-hari ini, dan sekarang saya bahagia dan bangga."


Pemain berusia 28 tahun ini adalah duta bagi Game for Equality kami yang pertama pada hari Sabtu nanti, yang menyatukan sepakbola dan kampanye serta organisasi yang menyoroti pentingnya persamaan dalam olahraga dan masyarakat. Ba, yang seorang Muslim dan bisa dilihat dari perayaan golnya, menggarisbawahi passionnya terhadap masalah tersebut.
"Keyakinan dan agama saya mengajarkan pada saya bahwa semua orang sama, kulit hitam atau putih, laki-laki atau perempuan. Kita semua sama-sama manusia. Saya tidak akan berkelahi dengan saudara-saudara saya, dan saya tidak tahu mengapa kita harus berselisih karena orang ini berkulit putih atau hitam atau Yahudi atau Muslim atau Buddha. Ini sudah keterlaluan. Saya tidak akan menilai orang hanya dengan melihat mereka."
"Penting bagi klub untuk terlibat dalam kampanye ini. Ketika anak-anak yang menjadi fan klub - dan Chelsea memiliki banyak fans di seluruh dunia - melihat klub terlibat dalam kampanye seperti ini, ini akan membuat mereka berpikir. Dalam sepakbola, Anda bisa melihat banyak hal-hal bagus dan Anda bisa melihat banyak hal buruk jadi Anda seharusnya mencoba memmaafkan orang-orang atas apa yang mereka lakukan pada Anda dan pada orang-orang lainnya."
Kunjungan Everton pada hari Sabtu nanti akan menjadi kesempatan bagi klub untuk mempromosikan kegiatan hebat yang dilakukan oleh banyak organisasi yang melawan diskriminasi, termasuk milik klub kami, Building Bridges. Kegiatan ini mempromosikan kesamaan di klub kami, stadion kami, dan komunitas kami, dan bekerja bersama sekolah-sekolah dan grup-grup lainnya untuk merayakan perbedaan.
Ba dan para anggota skuat kami yang lain akan memainkan peran mereka dalam kegiatan ini, dan ada pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tim di atas lapangan akhir pekan ini ketika mereka menghadapi tim yang saat ini berada di posisi keenam klasemen liga.
"Kami kalah di pertandingan terakhir di Piala FA dan kami tidak ingin kalah dua kali secara beruntun. Itu akan buruk," kata Ba, yang meski kesempatan bermainnya terbatas tetapi tetap terus membuat fisik dan mentalnya kuat agar siap jika dipanggil.
"Kami akan melakukan segalanya pada hari Sabtu nanti karena penting bagi kami untuk kembali ke jalan kemenangan. Ini penting untuk perburuan gelar juara dan penting untuk kepercayaan diri kami."




Tidak ada komentar: