"sepakbola dan keyakinannya yang telah mengajarinya banyak hal di dalam maupun di luar lapangan....'"
Untuk pemain muda yang memiliki cita-cita tinggi, mengakhiri tahun-tahun junior Anda di klub semi-profesional di divisi keempat di negara di mana Anda tumbuh mungkin akan membuat Anda meragukan diri Anda sendiri, atau mempertanyakan apakah ini adalah pekerjaan yang pas untuk Anda. Dengan sistem pengembangan pemain muda kelas dunia dan jaringan pemandu bakat yang luar biasa bukan lagi hal yang tak umum, seberapa besar peluang bagi pemain berusia 20 tahun yang bermain sepakbola non-liga untuk memberikan kesan yang signifikan terhadap level atas dalam piramida sepakbola?
Itulah pikiran yang pernah muncul dalam kepala Demba Ba, dan kisahnya - dari tim kelas bawah Rouen di Perancis ke klub empat besar di Inggris - menjadi telihat makin mengesankan.
"Saya tidak ragu bahwa saya ingin menjadi seorang pesepakbola karena itu adalah satu-satunya pilihan saya," jelasnya. "Beberapa orang memiliki pilihan lainnya, tetapi bagi saya sepakbola adalah satu-satunya pilihan, jadi saya memberikan segalanya."
"Meninggalkan rumah ketika saya masih muda dan travelling keliling Eropa untuk menemukan klub bukanlah sebuah pengorbanan. Itu satu-satunya cara untuk bisa ke tempat saya berada sekarang, dan saya bangga akan hal itu. Saya hanya terus percaya pada diri saya sendiri, melakukan pekerjaan saya dan di sinilah saya berada."
Keinginan besar Ba untuk mendapatkan kontrak yang akan membuatnya menjadi pemain profesional yang sudah lama ia impikan membuatnya mengambil perobaan-percobaan di seluruh benua. Satu perjalanannya, yang dilakukan oleh Ba dan dua pemain muda lainnya yang juga bercita-cita tinggi, membawanya melewati Channel Tunnel ke Inggris. Hal ini terjadi pada 2005.
"Kami bertiga datang ke sini untuk mencari kejayaan atau kesuksesan. Ini adalah sebuah petualangan. Beberapa percobaan direncanakan, seperti yang saya jalani di Barnsley dan Swansea, sementara yang di Watford hanya terjadi begitu saja. Sayangnya teman-teman saya tidak benar-benar berhasil, tetapi saya kembali ke Perancis dengan pengalaman. Saya telah belajar banyak hal yang membantu saya di awal karir saya."
"Saya tahu kenapa saya di sana, dan target saya adalah untuk mengakhiri karir di klub seperti Chelsea. Jika saya gagal melakukannya saya akan harus pulang ke rumah, dan apa yang bisa saya lakukan? Segalanya terjadi untuk hari-hari ini, dan sekarang saya bahagia dan bangga."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar